Pendidikan Ketrampilan di Panti Asuhan Harus Bersinergi dengan Perusahaan

07-04-2017 / KOMISI VIII
Anggota Komisi VIII Itet Tridjajati Sumarijanto menilai pendidikan keterampilan yang di lakukan di Panti Sosial Bina Remaja (PSRB), dan Panti Sosial Bina Remaja Runggu Wicara (PSBRW) Kupang NTT, keterampilan di bidang otomotif, jahit, musik, dan keterampilan lainya tidak hanya sampai di situ saja.
 
Pemda setempat yang membina remaja panti sosial harus bisa bersinergi dengan pihak-pihak lainnya seperti perusahan-perusahan besar maupun kecil yang bisa menyalurkan bakat dan keahlian mereka. 
 
"Sehingga anak-anak dan remaja di panti sosial bisa mengangkat martabat dirinya sendiri, menjadi manusia yang produktif terhadap ekonomi, dan bukan jadi beban pemerintah atau negara", demikian di ungkapkan Itet saat melakukan pertemuan dengan berbagai pemangku kepentingan, Kepala PSBRW Efata Kupang Dardi, Kepala Dinas Sosial Welem Foni, Kepala PSBR Kupang  
Geraldo Apat dan Siswa-Siswi binaan panti sosial di Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Effata. Kupang, NTT,Kamis (06/4). 
 
Lebih lanjut politisi PDIP ini mengharapkan, pemerintah bisa membantu mengembangkan bakat kreatif para remaja binaan panti sosial dengan cara membebaskan biaya sekolah kejuruan.
 
"Dengan mereka bersekolah kejuruan dengan bakat yang mereka punyai bisa lebih dimaksimalkan lagi,bisa menghasilkan seni kreatifitas yang lebih baik saat mereka lulus nanti", harapnya. Adapun jumlah keseluruhan yang menerima manfaat tahun 2016 yang sudah terlayani kebutuhan sebanyak 449 orang.
 
Tim kuspek Komisi VIII meninjau langsung kegiatan para remaja di panti sosial sambil berbincang menyerap aspirasi. PSBR Naibonat Kupang  mempunyai visi dan misi, mewujudkan citra dan kreatifitas berkarya bagi remaja menuju kemandirian dan kesetaraan.
 
Sedangkan misinya, menciptakan lingkungan panti yang asri,aman sehat,ramah dan indah dan religius,meningkatkan kualitas pelayanan dan rehabilitasi sosial remaja putus sekolah terlantar. Selain  itu,  meningkatkan profesionalisme, etos kerja dan moral pelayanan yang mengakar pada profesi pekerjaan sosial.
 
Tim Kunspek Komisi VIII terdiri, Ketua tim Sodik Mudjahid (F-Gerindra), anggota Itet Tridjajati Sumarijanto (F-PDI-P) Deding Ishak (FPG) Khatibul Umam Wiranu(FPD) Kuswiyanto(F-PAN) dan Achmad Mustaqim (FPP). (runi,mp) foto: runi/man.
BERITA TERKAIT
Maman Imanulhaq Dorong Kemenag Perkuat PAUD Qu’ran
14-08-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VIII DPR RI Maman Imanulhaq mendorong Kementerian Agama (Kemenag) untuk memperkuat posisi Pendidikan Anak Usia...
Legislator Komisi VIII Dorong Peningkatan Profesionalisme Penyelenggaraan Haji
30-07-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Surabaya - Anggota Komisi VIII DPR RI Inna Amania menekankan pentingnya efektivitas dan profesionalisme dalam penyelenggaraan ibadah haji. Hal...
Selly Andriany Ingatkan Pentingnya Harmoni Sosial Pasca Perusakan Rumah Doa di Sumbar
30-07-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta — Menanggapi insiden perusakan rumah doa umat Kristiani di Sumatera Barat, Anggota Komisi VIII DPR RI, Selly Andriany...
Selly Andriany Minta Penindakan Tegas atas Perusakan Rumah Doa GKSI di Padang
30-07-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi VIII DPR RI, Selly Andriany Gantina, menyayangkan aksi intoleransi yang terjadi di Padang, Sumatera Barat,...